COVID-19, kecantikan dan dampaknya bagi kesehatan jiwa

Apakah kamu sempat suka kesal, bad mood dan stress saat salon dan klinik perawatan kecantikan favoritmu ditutup akibat PPKM? Jangan khawatir, kamu tidak sendirian.

Hasil survei yang dilaksanakan oleh S. Marahatta, dkk. menunjukkan bahwa sebanyak 66% dari 218 orang mahasiswi di Nepal mengurangi atau terpaksa mengurangi aktivitas perawatan kecantikan (seperti memakai kosmetik dekoratif, melakukan facial, mani pedi, gunting rambut, dsb) pada saat lockdown, dan sebanyak 68.8% dari mereka merasakan adanya dampak negatif bagi kesehatan mental mereka. Secara lebih spesifik, 50% merasakan hilangnya kepuasan diri, 43.8% mengalami peningkatan rasa kesal/iritabilitas, dan 34.7% mengalami stress.

Meski bersifat preliminer dan bisa ditinjau lebih jauh lagi, temuan ini tetap bisa memberi kita sebuah pelajaran akan pentingnya perawatan kecantikan bagi kesehatan jiwa, terutama untuk kaum hawa.

Mungkin karena inilah kebanyakan dari kita banyak berpaling ke skincare untuk menjaga kesehatan mental saat pandemi, sesuai hasil survei yang dilakukan Inventure dan Alvara Research Center, yang menemukan sebanyak 78.2% responden survei lebih memilih untuk membeli produk skincare ketimbang kosmetik dekoratif selama WFH.

Bagaimana dengan kamu sendiri? Apakah kamu banyak memilih untuk membeli produk skincare di tengah pandemi ini, dan apakah ritual skincare-mu bisa membantu menenangkan pikiranmu?

Kunjungi akun resmi Theraskin

Untuk kamu yang menjawab ‘Ya’, yuk temukan therapy terbaik untuk kulit (dan jiwamu) di akun resmi Theraskin via Shopee dan Tokopedia hari ini.

Follow juga Instagram kami @theraskinkosmetika untuk mendapatkan info seputar dunia kecantikan dan berbagai kejutan lainnya seperti kuis, give away dan masih banyak lagi.

Sumber: cosmeticsdesign-asia.com dan merdeka.com