Fakta atau mitos: Menguap wajah dapat membuka, membersihkan pori-pori dan mengontrol produksi minyak

Banyak terapi dan perawatan uap wajah yang sering dilakukan dengan tujuan untuk membuka pori-pori wajah agar bersih dari kotoran, sel kulit mati dan bakteri, serta mengontrol produksi sebum di tipe kulit berminyak. Tapi, apakah ini fakta, atau hanya mitos belaka?

Jawabannya: Mitos

Memang betul, penguapan wajah dapat membantu agar kamu bisa membersihkan pori-pori dari kotoran yang sifatnya sementara dengan lebih mudah, seperti saat proses ekstraksi facial. Namun, apabila dilakukan terlalu sering dan terutama jika dengan hawa yang terlalu panas, terapi penguapan wajah malah bisa menyebabkan iritasi kulit. Dan sayangnya, terapi ini pun tidak terbukti untuk bisa membantu mengontrol produksi minyak.

Jadi, bagaimanakah cara yang aman dan tepat untuk mengontrol minyak dan pori kulit yang besar?

Saran kami: Gunakan skincare yang mengandung bahan aktif Enantia Chlorantha Bark Extract serta AHA/BHA. Bahan-bahan aktif ini memiliki kemampuan untuk meresap ke lapisan kulit yang lebih dalam, mengeksfoliasi dan membersihkan kulit, serta mengontrol produksi sebum – cocok untuk kamu yang memiliki tipe kulit berminyak. Dengan pemakaian yang disiplin, perlahan tekstur kulit juga akan lebih rata dan halus.

Rekomendasi produk

Temukan bahan-bahan aktif ini dalam Theraskin Oil Control Serum dan Theraskin Oil Control Face Cream yang bisa kamu beli di toko resmi Theraskin Kosmetika. Yuk check out sekarang!

Pastikan untuk follow social media @theraskinkosmetika untuk mengetahui berbagai fakta dan mitos skincare lainnya, serta info promo spesial untuk kamu.

Sumber: Skin Research and Technology, August 2018, pages 367–370, Journal of Cosmetic Science, January-February 2017, pages 55–58, Dermatologic Surgery, March 2016, pages 277–285; and July 2005, pages 860–866, Clinical, Cosmetic, and Investigational Dermatology, August 2015, pages 455–461, Professional Beauty, Jul/Aug 2014, pages 52–53, Seminars in Cutaneous Medicine and Surgery, March 2008, pages 170–176